14 March, 2012

Perawatan Kulit Kering

Kulit merupakan organ tubuh terluar dengan fungsi utama sebagai pelindung antara organ internal dengan lingkungan sekitarnya. Selain itu, keadaan kulit juga merupakan cermin kesehatan tubuh seseorang. Untuk menjaga kesehatan kulit diperlukan perawatan secara tepat dan teratur, sejak dini berlangsung terus sampai dewasa, bahkan sampai lanjut usia. Cara perawatan kulit yang baik dan benar tidak selalu sama untuk setiap orang.  

Fungsi utama kulit adalah barier yg permeabel. Gangguan barier berulang akan menyebabkan kelainan kulit. Kulit terbagi menjadi tiga lapisan yaitu epidermis, dermis dan subkutis. Kandungan air dermis dan epidermis pada kulit normal mengandung 80% air seluruh kandungan air pada kulit. Stratum korneum pada lapisan epidermis terdiri dari ceramide, asam lemak dan kolesterol. 

Pada kulit kering, stratum korneum sulit mengelupas sehingga terjadi akumulasi sel-sel keratin yang bermanifestasi sebagai skuama atau kulit yang terkelupas. Kulit kering ditandai dengan perasaan kaku, terasa kasar, mengelupas, serta tampak pecah-pecah. Kulit yang kering lebih rentan terhadap infeksi jamur dan bakteri.  Kulit kering dapat timbul akibat faktor internal dan eksternal. Faktor internal dapat berupa menurunnya kemampuan kulit untuk mempertahankan kelembaban alaminya, penyakit kencing manis, penyakit ginjal, produksi sebum berkurang. Faktor eksternal dapat berupa mandi terlalu sering terutama dengan air panas, paparan zat tertentu (sinar matahari, cuaca yang ekstrim, bahan kimia, obat-obatan, polusi dan AC). 

Perawatan kulit kering sebaiknya dilakukan dengan cara membersihkan wajah dengan air dingin dan sabun khusus untuk kulit kering. Gunakan toner (pilih konsentrasi alkohol rendah), pelembab yang mengandung asam lemak, protein, vitamin dengan kadar emolien yang tinggi. Pelembab sangat berguna untuk menahan transepidermal water loss (TEWL) dan meningkatkan kandungan air dalam kulit. Pelembab dapat mencegah kerusakan kulit akibat kekeringan, melindungi lapisan lemak tipis permukaan kulit dari terpaan lingkungan misalnya debu, secara temporer membuat kulit tampak halus, lebih segar, dan pori-pori lebih kecil. Bahan-bahan yang terkandung dalam pelembab antara lain petrolatum, lanolin, ceramid, fatty alcohols, urea, asam laktat, asam hialuronat, dan fosfolipid. Pelembab yang baik dapat melembabkan kulit, mudah digunakan dan dicuci. Produk perawatan kulit tidak hanya menyebabkan perbaikan penampilan kulit tetapi juga memperbaiki struktur dan morfologi kulit.
                                                                                       
                         
                                                                                dr. Astrid L. Harianto Sp.KK., M.Kes